Aku sekolah TK di dekat tempat tinggalku selama 2
tahun, saat umurku 5 dan 6 tahun di TK KENCANA Perum BKD Kebonmanis Cilacap
Utara Jawa Tengah.
Pelajaran yang paling aku sukai waktu di Sekolah Dasar
adalah MATEMATIKA DAN IPA. Saat itu, aku sekolah SD Negeri Gumilir 2 Cilacap
Jawa Tengah. Aku lulus Sekolah Dasar Tahun 2009. Nilai Ujian Nasionalku,
Matematika 10 dan IPA 9,75.
Tetapi, karena kondisi fisikku yang lemah, seusai
Ujian Nasional, aku jatuh sakit selama satu minggu hingga KOMA, bahkan dokter
dan kepala rumah sakit sudah pasrah dan menyatakan usahanya telah maksimal.
Sesuai dengan cerita ayahku, pada saat itu saudara kami membacakan Surat Yasin
lebih dari 3 kali. Pada hari ke-3 aku di rumah sakit, 2 kali dibacakan Surat Yasin,
hari ke-4 satu kali. Hari ke-5 waktu itu Hari Jumat, Almarhum mbah buyut H.
Muslim menjenguk aku dan membacakan Surat Yasin untukku, dan aku disuruh minum
air putih sama mbah buyut. Sejak itu aku berangsur angsur
membaik.Alhamdulillah.
Namun, karena hari senin depan aku harus melanjutkan
Ujian Lokal, maka aku meminta pulang pada Hari Minggu sore ke dokter, agar aku
dapat mengikuti ujian lokal. Dokter mengabulkan dengan pertimbangan aku dapat
mengikuti ujian,dansemoga kesehatanku menjadi semakin membaik.
Ujian lokal, aku kerjakan dirumah dengan kondisi aku
masih menggunakan oksigen.Selama aku sakit, aku menghabiskan lebih dari 10
tabung besar, karena selama aku sakit, aku tidak dapat lepas dari oksigen.
Sejak itu, setiap aku sakit selalu membutuhkan tambahan oksigen. Aku tidak
dapat mengikuti ujian di sekolah. Dengan mendapatkan ijin dari Kepala Sekolah,
aku melaksanakan ujian di rumah. Selama ujian lokal, aku didampingi seorang
guru. Setiap di sekolah, soal-soal ujian dibagikan di kelas, dan bersamaan
dengan itu ada seorang guru yang mengantar kerumahku. Setiap selesai
mengerjakan satu matapelajaran, aku langsung tidur,dandibangunkan lagi apabila
ada guru yang mengirim soal ujian berikutnya. Dan…Alhamdulillah aku dapat
menyelesaikan semua ujian lokal, sekalipun aku tidak mempunyai kesempatan untuk
belajar karena sakit. Alhamdulillah nilai ijazahku cukup baik.
Karena kondisi fisikku yang lemah, aku sudah tidak
mampu melakukan banyak kegiatan seperti di Sekolah Umum, maka aku melanjutkan
sekolah di SMPLB Negeri Cilacap Jawa Tengah. Sekolah ini dekat dengan rumah
saya hanya sekitar 600 meter, yaitu berada di Jl. Ketapang No. 5A. Gumilir
Cilacap Utara Jawa Tengah.
Motifasiku sekolah di SMPLB Negeri Cilacap, agar aku
lebih fokus mengembangkan kemampuanku dibidang Matematika, IPA, dan komputer
yang saat itu aku sudah mulai diperkenalkan sama ayahku. Aku ingin berkompetisi
di Olimpiade Matematika dan IPA serta Olimpiade bidang komputer.
Alhamdulillah apa yang aku harapkan terkabul. Waktu
itu aku kelas VII menjelangujian kenaikan kelas, aku ditunjuk oleh ibu Kepala
Sekolah, ibu Siti Sutarmi,S.Pd., M.Pd. untuk mengikuti Olimpiade Sains bidang
MIPA mewakili SMPLB Negeri Cilacap.
Dengan bimbingan ibu guru Matematika ibu Ermi
Kurniawati,S.Pd.Si., dan ibu guru IPA ibu Muji Lestari, S.Pd.Si.aku mulai
konsentrasi mempersiapkan diri mengikuti Olimpiade Sains ini. Waktu belajarku
lebih diperbanyak bidang Matematika dan IPA. Dengan sabar beliau membimbingku,
dan karena keterbatasan fisikku kadang belau yang datang kerumahku.
Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Cilacap tanggal 4
Juni 2011. Dan Alhamdulillah Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Cilacap aku
dinyatakan yang terbaik, sehingga aku ditunjuk Bapak Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Cilacap Bp. Tulus, untuk mewakili Kabupaten Cilacap mengikuti
Olimpiade Sains Tingkat Propinsi.
Olimpiade Sains Tingkat Propinsi tanggal 13 – 15 Juni
2011. Olimpiade Tingkat Propinsi ada dua tahap. Tahan pertama tertulis dan
kedua eksplorasi. Setelah aku menyelesaikan tahap pertama, kesehatanku menurun,
sama ayahku langsung disuruh tidur dan setelah 30 menit aku tidur sama ayahku
dibangunkan karena aku harus segera makan dan melanjutkan tahap kedua yaitu
eksplorasi. Tahap tersebut memiliki ketentuan bahwa yang berhak melanjutkan
tahap eksplorasi hanya 6 siswa terbaik dari 33 siswa. Waktu itu aku tercatat
rangking dua. Olimpiade tahap kedua adalah eksplorasi, dan kebetulan aku sangat
menyukai eksplorasi. Tapi aku tidak tahu yang rengking pertama pinter
eksplorasi atau tidak.
Saat penutupan Olimpiade Sains Tingkat Provinsi tahun
2011, akhirnya tiba saatnya diumumkan siapa saja yang menjadi juara.Pembacaan
juara dimulai dari Juara Harapan 3, tapi sampai pembacaan juara ke 2 namaku
belum dibacakan.Pada saat Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
membacakan “ Juara 1 Olimpiade SainsTingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011
adalah……………..dari Kabupaten Cilacap…………… yaitu AFIRIYAN CHOIRUL
ANAM”.Alhamdulillah syukurku yang terus-menerus kupanjatkan kepada Allah Yang
Maha Pengasih.
Karena aku Juara 1 Olimpiade Sains Tingkat Provinsi
Jawa Tengah tahun 2011, aku berhak mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk
mengikuti Olimpiade Sains Tingkat Nasional di Manado,Sulawesi Utara Tanggal 11
– 15 September 2011, di Hotel AryaDuta.
Untuk Persiapan Mengikuti Olimpiade Sains Tingakat
Nasional Tahun 2011, ibu guru Muji Lestari dan ibu guru Ermi Kurniawati kembali
menambah jam belajarku. Satu bulan sebelum berangkat ke Manado, aku mengikuti
TC ( Training Center ) dengan didampingi Ibu guru Muji Lestari di gedung
BPDIKJUR Semarang dengan pembimbing Dosen UNNES. Waktu itu bulan Agustus 2011,
aku mengikuti TC selama 3 minggu.
Setiap aku mengikuti kegiatan aku selain didampingi
guru pendamping, aku juga selalu didampingi oleh ayahku. Namun, karena kegiatan
TC yang cukup lama, ayah dan ibu menjagaku secara bergantian, agar ayah dapat mengelola
sebagian pekerjaannya. Ayah bekerjasebagai pedagang accessories. Karena hanya
orang tuaku yang mengerti cara merawatku, melayani aku, dan menjaga
kesehatanku.
Kegiatan TC cukup padat, dari jam 7 pagi sampai jam 10
malam. Dengan begitu padatnya kegiatan TC, tenaga dan pikiranku sangat
terforsir, sehingga aku selalu minum vitamin dan madu 4 kali lipat dari
biasanya.Agar pikiranku sedikit rilek, kadang disaat istirahat, aku jalan-jalan
di sekitar gedung BPDIKJUR dengan kursi rodaku yang dipinjami oleh UCPKursi Roda Untuk KemanusiaanYogyakarta.
Berkat uluran tangan dari UCP inilah, aku menjadi lebih leluasa untuk berkarya
dan mobilitasku menjadi lebih nyaman, karena UCP memberikan kursi roda padaku
sudah disesuaikan tempat duduknya dengan kondisi tubuhku. Selama TC aku sekamar
dengan Alexander Farell Rasendria , tuna netra total, panggilannya Farel. Farel
adalah perwakilan dari Kabupaten Klaten bidang LCC ( Lomba Cerdas Cermat ) bidang
MIPA untuk Sekolah Dasar. Tiap istirahat aku selalu bercanda dengan Farel di
kamar, sampai-sampai Farel Perutnya sakit menahan tawa. Tebak-tebakanku yang
selalu diingat Farel hingga saat ini adalah tebakan tentang sabun. Yaitu
tebakan sabun apa yang jorok, tapi Farel tidak dapat menjawab, tapi setelah aku
kasih tahu jawabanya Farel Tertawa terpingkal-pingkal sampai perutnya sakit,
karena jawabannya adalah “Sabuntar-sabuntar pak Eko ngentut”. Sedangkan pak Eko
adalah guru pendampingnya Farel, tapi beliau selalu buang angin dimanapun
berada. Temanku selain Farel di kamar lain adalah Muhamad Akbar. Dia tuna
daksa perwailan dari Solo bidang MIPA untuk SD, dan Paramuditaya Dian
Prabaswara, tuna netra low fision, perwakilan dari Kabupaten Kebumen bidang LCC
untuk SMP. Kami berempat sangat akrab, dimanapun kami kumpul bersama kami
selalu bercanda.Kami berempat adalah duta Jawa Tengah dari Sekolah yang
berkebutuhan khusus. Selama kami TC, hal yang paling berkesan adalah main
kereta-keretaan dengan kursi roda, dimana aku didepan karena aku tidak dapat
mengayuh kursi roda, dibelakangku ada Akbar, karena akbar sangat kuat mengayuh
kursi rodanya sampai mampu mendorong. Dian dapat berjalan dengan normal,
sehingga mampu mendorong kami berdua yang berada di kursi roda. Penunjuk
jalannya adalah aku. Yang awalnya aku hanya didorong oleh Akbar, tapi Dian
akhirnya ikut bergabung mendorong, sehingga menjadi kebiasaan setiap kami
berkumpul sampai di Manado.
Malam menjelang berangkat ke Manado, kesehatanku
sempat menurun. Aku muntah- muntah dan ayah sangat khawatir. Ayah menghubungi
semua saudara agar segera mendoakan aku agar aku sehat kembali. Alhamdulillah
berkat doa orang-orang yang menyayangi aku paginya menjelang berangkat ke
Bandara kesehatanku Pulih, sehingga dengan begitu bahagianya aku bercanda
dengan teman-teman, sampai-sampai aku berangkat ke Bandara lupa belum memakai
sepatu. Aku berangkat ke Manado tanpa memakai sepatu. Sampai di Manado aku
dibelikan sepatu sama ibu Endang, beliau adalah Pembina dari Dinas Provinsi Jawa
Tengah. Beliau sangat baik dan sangat perhatian. Bahkan saat aku makan kadang
beliau melayaniku dengan lembut, mengambilkan sayur kesukaanku, yaitu sayur
kangkung, dan selalu memaksaku agar makan yang banyak.
Kami berangkat dari Bandara Ahmad Yani Semarang
tanggal 11 September 2011 jam 06.00 WIB. Tiba di Bandara Samratulangi Manado
Jam 15.00 WITA. Sebelumnya, pesawat sempat transit di Jakarta dan Ujungpandang.
Kami sampai di Hotel Arya Duta jam 15.30 WITA.
Upacara Pembukaan Olimpiade Sains Nasional di Manado
tahun 2011 tanggal 12 September 2011 dimulai jam 08.00 WITA , dibuka Oleh Bapak
Menteri Pendidikan, Bapak Muhammad Nuh. Setelah upacara pembukaan, kami hanya
santai dan bermain di sekitar Hotel Arya Duta. Di Hotel Arya Duta ada kolam
renang, rasanya aku ingin sekali berendam di kolam renang, tapi sama ayah tidak
boleh, karena kondisiku yang tidak memungkinkan.
Olimpiade Sains Nasional di Manado ada 3 tahap lomba
yang harus dikerjakan, tidak ada seleksi penyaringan. Tahap pertama tanggal 13
September 2011 jam 08.00 – 11.30 WITA. Tahap ini tertulis, soal-soal dengan
jawaban pilihan singkat dan uraian singkat. Tahap kedua tanggal 13 September
2011 jam 13.00 – 16.00 WITA. Tahap ini tertulis, soal-soal dengan jawaban
uraian dan penjelasan. Tahap ketiga tanggal 14 September 2011 jam 09.00 – jam
13.00 WITA. Tahap ini adalah eksperimen dan eksplorasi.
Karena tidak ada seleksi penyaringan, seluruh peserta
harus melaksanakan semua tahap lomba, jadi aku tidak tahu masuk 3 besar atau
tidak. Soal-soal tertulis ada beberapa yang aku tidak mengerti, tapi soal
eksperimen dan eksplorasi aku selesaikan dengan baik, karena aku suka
eksplorasi dan experimen. Tapi aku merasa ada harapan, karena setelah
eksplorasi, aku foto sama ayah. Panitia dari Dinas Pendidikan Pusat ikut foto
sama aku. He he …. Ini namanya ge-er ya. Setelah menyelesaikan semua tahap
lomba, semua peserta diajak rekreasi ke Makam Pahlawan Imam Bonjol dan danao
Tondano. Pulang dari rekreasi, malam itu upacara penutupan di Hotel Tempat kami
menginap. Farel dan Dian, karena LCC ( Lomba Cerdas Cermat ), selesai lomba
otomatis langsung diketahui siapa pemenang lombanya. Alhamdullah keduanya juara
1 . Tapi aku dan Akbar tidak bisa diketahui pemenangnya, karena seluruh tahap
lomba akan di jumlah, dan kami tidak tahu nilainya.
Saya sangat berharap bisa meraih medali Emas, karena
ayah sudah berjanji kalau aku mendapat medali Emas, aku akan diajak rekreasi ke
Monas. Sudah lama aku ingin tamasya ke Monas. Aku ingin naik ke puncak Monas,
aku dengar kalau naik ke atas Monas dengan menggunakan lift.
Pengumuman hasil lomba dimulai dari LCC SD dan LCC
SMP, stelah itu diumumkan hasil lomba MIPA SD, Alhamdulillah Akbar juara 1. Dan
tiba saatnya diumumkan hasil lomba MIPA SMP, Juara harapan 3 sampai juara 2
diumumkan namaku tidak dipanggil. Kemudian panitia dari Dinas Pendidikan Pusat
mengumumkan “ Pemenang Olimpiade Sains Nasional tahun 2011 berasal dari
perwakilan Jawa Tengah, Afiriyan Choirul Anam”. Alhamdullah, syukur yang tidak
terhingga selalu kupanjatkan kepada Allah Yang Maha Pengasih. Alhamdullah ya
Allah, cita-citaku untuk menyelesakan Olimpiade Sain Nasional MIPA SMPLB dapat
mencapai puncak.
Tanggal 15 September 2011 jam 05.00
WITA, kami meninggalkan Hotel Arya Dutra dengan sangat bahagia, karena kami
berempat juara 1, sebagai duta Jawa Tengah. Dan itu berarti Jawa Tengah Juara
Umum. Kami Pulang sangat bahagia. Kami tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang jam
11.00 WIB. Kami disambut dan dijamu oleh Bapak kepala Dinas Propinsi Jawa
Tengah.
Tanggal 5 Nopember 2011, kami diundang oleh Bapak
Gubernur Jawa Tengah Bapak Bibit Waluyo. Atas prestasi di Olimpiade Sains
Nasional, kami berempat dan orang-orang yang berprestasi sekitar 540 orang dari
berbagai prestasi mendapat penghargaan beasiswa dari Bapak Gubernur Jawa
Tengah. Karena prestasi ini fotoku jadi sering masuk Koran.
Dari Prestasi
saya tersebut, saya mendapat penghargaan yang sungguh diluar dugaan saya, yaitu
:
1.
Juara 1 Tingkat
Provinsi
Piala
Juara 1 Tingkat Provinsi OSN bidang MIPA
Piagam
Penghargaan
Tabungan
Rp. 4.000.000.’00
2.
Juara 1 Tingkat
Nasional
Medali
Emas
Piala
Juara 1 Tingkat Nasional OSN bidang MIPA
Piagam
Penghargaan
Tabungan
Rp. 5.000.000.’00
3.
Mendapat Beasiswa dari Bapak Gubernur Jawa Tengah, Bapak Bibit Waluyo Rp.
15.000.000.’00 yang diberikan tanggal 5 November 2011, di Kantor Gubernur Jawa
Tengah bersamaan dengan memperingati hari Guru Nasional.
0 komentar:
Posting Komentar